Minggu, 13 Agustus 2017

Badai Menuju Padar


Badai menuju Padar

SAILING TRIP 3D2N

Akhirnya yang ditunggu segera tiba, sailing!. Buat teman teman ini adalah pengalaman baru yaitu menginap selama 3 hari diatas kapal. Belum ada gambaran sebelumnya tapi gw jelasin dan semakin excited, ditambah cerita cerita tentang kapten yang sengklek jadi semakin tidak sabar. Pagi itu kami bertemu di tempat biasa, sebrang Roxy mart. Kenalan lah kita semua dengan kapten sengklek om Taher + adenya, KK TAmi. Awal perkenalan aja udah pada saling heboh. Mereka segera ke kapal dan gw nyusul belakangan karena ada urusan yang belum terselesaikan. Ketika sampai kapal cewe cewe sedang memilih kamar haha. Orang paling selow kak Dwi, dia ok di tempatin di manapun, hihihi mau gw tempatin di tempat mesin biar pas bangun bangun muka item kena oli hahahaha *justkidding

KK Tami menjelaskan jadwal, yang lain mendengarkan. Namanya orang ya, udah dijelasin juga pasti masih nanya lagi kita kemana abis ini haha. Apalagi kk mei udah heboh nyiapin baju apa yang akan dikenakan buat ke pulau xxx. Tiap pulau ganti baju biar exis katanya, orang cakep mah bebas :D. Skip cerita jadwal masih sama kaya kemarin. Yang bikin kita ga akan lupa itu perjalanan kemarin ini agak berombak dasyat. beberapa tempat ada yang ke skip. Paling parah itu hari ke-2 ketika mau ke Pulau Padar. Banyak kapal yang tadinya kita temui di Gili Laba pas ke Padar hanya 3 kapal yang berhasil sandar. Arus memang kurang bersahabat kali ini, kami pun sempat menepi di Pantai Pink nunggu Arus dan Hujan mereda. Ketika mereda, cus langsung kita ke Padar. Kapten mengintruksikan tidak boleh ada yang di deck atas, semua masuk kekamar dan ketegangan pun dimulai. Gw yang biasa duduk di deck atas pun disuruh turun masuk kamar. Ombaknya bener bener bikin mual, sumpah. Semua tiduran sambil berdoa, cemas tapi lama lama pada ketiduran. Sudah agak lamaan pala gw terasa pusing dan mual teramat sangat. Buka pintu dan langsung keatas, “KENAPA” kapten nanya. “GW MUAL NIH” kata gw. “YAUDAH LU NAEK KE ATAS (DECK) SANA”. yaudah gw naek aja, ada kk Tami lagi tiduran selimutan. Suasana dikapal tadi kaya bukan biasanya, semua diem tegang, ga ada canda tawa, karena ombak dan arus yang sangat besar. Gw duduk aja sambil liatin goyangan kapal yang benar benar “SAKAAAW” (apa ya istilah hiperbolanya buat goyangan yang terlalu goyang?) itulah pokonya bener bener miring. KK Tami sesekali bangun liat ombak, muka die bikin gw tambah cemas. Njir dia yang orang biasa ke laut mukanya gitu, dan tidak seperti biasa juga dia diem sambil mukanya ditutupin sarung. Kan kan kan makin cemas gw ye, ditambah kapal samping gw tadi malem aja ga berangkat ke Padar karena kondisi ombak. Tapi kapten kita maha baik mau mengusahakan. Gw selalu bilang ke Kapt, Gw pasti ikutin dia, dia bilang ga,ya gw ga bakal berani maksa, klo dia bilang iya, ya gw percaya dia. Akhirnya sampai Padar juga, cuaca agak mendung, cuma ada 3 kapal. Kami langsung prepare buat trekking dan ga pake lama bet set menuju puncak Padar. Peter memutuskan menunggu kami di bawah, dia hanya naik sampai batas tangga puncak pertama, dia lelah katanya. Kami pun menghormati keputusan dia, kami bergegas kepuncak karena cuaca sudah mulai agak gelap dan sepertinya akan turun hujan. Padar kala itu sangat teduh, ga perlu pakai topi, biasanya mak jreeeeng gitu panas mentereng. Bener aja, ga lama ujan gerimis, kami berteduh di pohon kecil disana sambil sesekali poto colongan. Begitu mereda kami langsung menuju puncak. GA usah diceritain lagi ngapain aja kita disana, udah pasti POTO POTO. Enaknya saat itu ga bocor banyak orang, dan hot spot buat poto juga ga perlu ngantri kaya biasanya wong kaga ada orang bo. Kekurangannya langit ga biru, jadi pantulan ke laut agak kurang biru jadinya. Yah namanya juga pulau kece, begitu aja kece banget diliatnya. Udah puas disana kami pun turun karena gerimis mengundang. Sebelum ke Pulau Padar ini kami mendengar banyak gosip katanya Padar sedang ditutup tidak boleh kesana. Ditambah lagi ada kejadian beneran kan kapal yang tenggelam di Padar beberapa hari sebelumnya. Agak sedih tapi gw langsung konfirm ke Kapt apa benar begitu? katanya klo kapal tenggelam itu benar, tapi klo padar ditutup sih enggak, cuma ya tergantung cuaca aja dan masing-masing kapten kapal aja berani kesana apa enggak, karena kan tanggung jawab kapten kapal besar, bawa nyawa orang, dan yang tau seluk beluk kapalnya ya kapten kapal kan.

Cuaca kami emang agak kurang Ok, harusnya sih awal agustus tuh masih ok, tapi kan Tuhan yang menentukan, ya kita cuma bisa berdoa semoga perjalanan berjalan lancar dan selamat dari pergi sampai pulang. Entah karena cuaca yang kurang bagus tapi setiap malam entah kenapa kami pesta, party party. Semua gabung dari kru kapal dan kami semua tertawa terbahak bahak, joget joget ga jelas, sampai kru kapal lain mendatangi kapal kami dan ikut bergoyang bersama 😀 hahaha.

Mundur ke hari pertama. Kami baru tau Peter ulang tahun dan kami sudah ditengah laut. Tau gitu tadi beli kue di Labuan bajo. Tapi kk Tami ga kehabisan akal, di pemukiman komodo katanya ada yg bisa bikin kue. Kak sari akhirnya memesan kue itu. Malam pas kami sandar sudah jadi lah pokoknya. Malam itu jam 9 malam kami baru tiba di pemukiman komodo. Kk tami mengetuk pintu kamar tanda sudah siap kuenya. Gw bangunin semua org, kami bergegas kebelakang. Kak Sari dan Peter ada di anjungan kapal. Semua kru kapal ikut sibuk mempersiapkan surprise kecil kami. Kapten mematikan lampu dan suruh info ke Peter ada pekerjaan jadi lampu harus padam semua. Kami ke dapur dan beberapa kru lain sedang menutupi terpaan angin yang kencang agar lilin tak padam. Tapi sial, angin sedang berhembus sangat kencang malam itu. Aaaaah tiap nyalain lilin wuuuus langsung padam. Kami semua diskusi gimanaaa ini. Akhirnya kami ketengah kapal, Kami meminta Nancy untuk membuat Peter berbalik arah. Semua duduk melingkar, kami nyalakan lilin lagi tapi wuuuuus mati lagi!. Tinus salah seorang kru kapal mengambil kain dikamar kami dan semua memegangnya, ada tinus, efren, fauzi, semua ikut memegang kain, lilin menyala dan “HAAAAPYYY BDAY PETEEER, HAPPY BDAY PETEEER, HAPPY BDAY, HAPPY BDAY, HAPPY BDAY PETER.” kami bernyanyi sambil be
rtepuk tangan, Peter Make a Wish dan tiup lilin. AAAAAh Moment itu sangat berkesan sekali. Moment ketika semua kru dan kami bersatu. Muka muka lucu pas lilin susah dinyalakan. Muka muka bingung gimana biar Peter madep belakang 😀 hahahhaa




Life is very short, enjoy every moment, be happy always and make awesome memories, Happy Birthday.

Hari terakhir pun tiba, kami melihat sunset dipulau Kelor. Semua sudah males trekking, jadi kami semua menikmati sunset di pinggir pantai, susana yang tadinya ramai perlahat tenang, semua mata tertuju pada senja yang terbenam dengan indahnya. Entah apa yang ada dibenak masing masing, semua diam, hening…..

Hari ini hari terakhir kita…..

kami kembali kekapal, semua sibuk dengan urusan masing masing. kami packing, dan semua kru bekerja sesuai tugasnya. Aaah susana perpisahan mulai terasa, ketika sampai Labuan, tangis kami tak terbendung, beberapa kru pun ikut menangis. agak lebay dan drama sih trip kali ini. Kami semua sayang mereka. 3 hari bersama ternyata terlalu singkat. Kami pasti kembali lagi, itu janji kami semua. Cuaca memang kurang bagus, tapi atmosfir kekeluargaan terbentuk dengan sendirinya. kami punya sahabat baru, kami punya keluarga baru. T_T *yang nulis ikut memble nangis.





Sekian lah cerita petualangan kami. Pesan Moralnya kalo mau ke Flores, yaaah nothing to loose aja, ketemu manta/ga, ketemu turtle gede/ga, ketemu white shark/ga, cuaca ok/ga, nikmatin aja perjalanannya. Tiap orang punya cerita masing masing ditiap perjalanan. Rute kita bisa aja sama, tapi pasti kalian punya pengalaman yang berbeda yang ga kalah serunya. Tidak ada perjalanan yang tidak meninggalkan kesan. Kesan baik atau buruk itu semua adalah rangkaian pengalaman yang bisa dijadikan cerita kelak buat anak cucu kita.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar